11 Hari kerja biasanya akan disambut lesu setelah libur dua hari. Namun, kali ini berbeda. Sejak selesai salat Subuh, semua warga mess sudah antre untuk mandi, lalu berpakaian rapi dan tak lupa buat menyemprotkan parfum. Bila di hari-hari lain kami sarapan dengan wajah penuh beban memikirkan sisa uang di dompet, sekarang tidak. Hampir semua orang di pabrik berwajah semringah, hanya beberapa orang yang memang wajah aslinya kecut dan tidak menunjukkan kegembiraan seperti kami. Akan tetapi, senyuman lebar di wajahku dan Arman memudar, ketika kami didatangi Pak Rahman yang meminta kami untuk ikut dengannya ke suatu tempat, di mana ternyata Papi dan Om Bayu sudah menunggu. "Gimana hasil penyelidikan kalian?" tanya Papi tanpa basa-basi. Sementara kedua kakakku yang duduk mengapit Papi,