Setelah pertemuan dengan keluarga Razan, perasaan Yasna sedikit lega juga berbagai kekhawatiran berlebihan di hatinya sekaligus. Perasaannya lega karena pada akhirnya ia bisa bertemu dengan keluarga dari calon suaminya dan mereka pun menerima Yasna dengan tangan terbuka. Juga perasaan khawatir karena itu artinya hari pernikahannya akan semakin dekat. Ia akan segera melepas masa lajangnya di tahun ini, hal yang tidak pernah ia sangka sebelumnya. Ya, memang dulu rencananya menikah adalah di umur dua puluh lima tahun. Menurutnya menikah di umur dua puluh lima adalah yang paling pas. Tidak terlalu muda ataupun terlalu tua. Namun kedatangan Razan mengubah semuanya. Ya, seperti yang Yasna tahu... manusia hanya bisa berencana soal kehidupannya sementara Allah lah sebaik-baiknya pembuat rencana