"Kamu mau ngapain, Yasna?" tanya Melati ketika melihat Yasna membereskan piring-piring di meja dan akan meletakkannya di tempat pencucian piring. Sementara para pria sudah pergi lebih dulu ke halaman belakang untuk mengobrol-ngobrol santai. Tempat yang paling cocok untuk berkumpul bersama seperti sekarang ini. "Eh, ini... mau sekalian dicuci, Mah," ucap Yasna malu-malu. Nahla tampak mengulum senyum melihat kepolosan calon istri dari sepupunya itu. "Ngapain repot-repot, Yas," ucapnya yang diikuti oleh anggukan kepala dari Melati. "Di sini udah banyak asisten rumah tangga. Nggak perlu kamu yang cuci piringnya." "Tapi Yasna jadi nggak enak." Yasna tersenyum getir. Ia tidak biasa lepas tangan setelah makan di tempat siapapun. Entah di rumahnya sendiri atau di rumah temannya. "Yasna biasa