Black Rose - 27

1535 Words

Saat ini, aku berada di kamar Kenny. Menatapnya yang masih tidak sadarkan diri dengan selang oksigen di hidungnya. Aku tidak menyangka, jika keadaannya akan separah ini. Tadi, Tante Indah yang mengantarku kemari, sebelum akhirnya kembali ke ruang tamu untuk menemani Edwin. Aku menggenggam tangan Kenny yang terasa dingin. Air mataku terjatuh begitu saja tanpa mampu aku bendung. Aku menangis. "Bagaimana bisa sampai seperti ini, Ken?" lirihku sembari menatap wajah pucat itu penuh harap. Berharap ia segera membuka matanya saat aku di sini. "Kamu sahabat terbaikku. Kamu seperti ini gara-gara aku. Aku minta maaf." Aku tersentak saat mendengar suara pintu tertutup dengan pelan. Aku menoleh. Dan aku baru sadar jika Kak Gana baru saja masuk sembari membawa nampan yang di atasnya ada segelas min

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD