Black Rose - 25

1436 Words

Aku berkali-kali meraung-raung dengan mulut tertutup. Namun percuma. Tak akan ada yang dapat mendengar suaraku. Aku bahkan sudah cukup lama menahan napas, dan rasanya aku tak sanggup lagi. Beberapa kali tanpa sengaja ku mencium sapu tangan itu. Hingga lama-kelamaan aku merasa semakin pusing. Aku masih berjuang untuk bertahan meski rasanya mereka seperti berusaha kuat untuk menarikku. Tidak. Aku tidak boleh kalah! "Calista!" Aku mendengarnya! Itu suara Kenny. Ia datang untuk menyelamatkanku. Tak lama berselang, aku mendengar Kenny memaki-maki tiga orang yang mengerubungiku itu. Setelah aku, aku dapat mendengar suara orang berkelahi. Aku baru sadar, dua orang bertubuh kekar yang sedari tadi berusaha menyanderaku itu kini tengah berkelahi dengan Kenny. Sementara Irawan Nugraha masih b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD