Bab.51 Derita Terpendam Keyra

2013 Words

Kaki Bian terasa berat saat melangkah mengikuti mertuanya masuk ke dalam klinik, lalu berhenti begitu mendapati Ibra yang sepertinya sengaja duduk menunggu kedatangan mereka. Sahabatnya itu berdiri dan bicara pelan sambil menunjuk ke arah tangga. Herman pun bergegas melanjutkan langkahnya, sedang Ibra menatapnya dengan ekspresi yang sulit diterjemahkan. Bian mendekat, dan tersenyum getir. “Jadi, kamu juga sudah tahu soal ini?” tanyanya, dan Ibra pun mengangguk. “Kamu orang terakhir yang tahu soal ini,” jawab abang Dirga itu. Gigi Bian bergemeletuk, emosinya mencuat sampai ubun-ubun ketika menyadari semua orang bersekutu membohonginya. Mereka mengkritiknya habis-habisan karena sudah tahu dia melakukan kesalahan sebesar ini, tanpa ada satupun yang mau memberitahu keadaan Keyra hingga dia

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD