Aku nakal, Aku b******n, Aku tak dipedulikan, Aku tak memiliki siapa pun, Inilah aku. __________________ Satria berdiri di antara beberapa orang yang tengah menghujat tingkah gilanya yang sudah menghancurkan kamarnya sendiri hari itu, mau bagaimana pun dia juga akan menghadapi semua ini. Sengaja, malam ini dia datang ke rumah sang ayah demi memenuhi panggilan Hasan yang sudah lelah menghubunginya, ketika ia mencari anak itu ke tempat kost pun tak menemukannya. Di area ruang tamu sekitar empat orang berdiri di depan Satria, sesosok wanita bersanggul dengan rambut yang sedikit keputihan itu mengenakan pakaian kebaya khas keraton zaman dulu, dia itu Pertiwi—nenek kandung Satria alias ibu kandung Hasan. Sepasang mata tajamnya menghunus tatapan Satria padanya, hanya wanita itu