Malam memang baik. Ia tidak akan cerewet ketika kau menangis berisik bahkan sampai ber-jam-jam. Tapi malam tidak hangat. Tidak seperti diriku yang akan menyeka air matamu, dan menghangatkanmu dengan pelukku __Lukas__ "Masuk!" Tegas Lukas. Ia kesal karena Asyila malah berdiri saja di depan gerbang dengan wajah bingungnya. "Masuk ke rumah lo?" "Lah! Emang mau masuk kemana? Ke hati gue? Ya, kalau lo mau sih boleh aja!" Jawab Damian, mengedipkan sebelah matanya. Membuat Asyila memutar kedua bola matanya jengah. Sepertinya sahabat Lukas yang satu itu agak gesrek otaknya. Lukas berdecak. Ia segera menarik tangan Asyila dan membawanya masuk ke dalam rumahnya. Sementara Damian kembali masuk ke dalam mobilnya Lukas, dan pergi entah kemana. "Mah! Pah!" Panggil Lukas, setelah sampai di dalam