When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
25 Tahun. Usia Guntur 25 saat itu. Hari di mana Guntur mengendarai mobilnya untuk meluncur ke kediaman Keysa, Guntur akan memenuhi janji masa remajanya. Sungguh, sejak hari itu Guntur merasa dia sudah siap mengambil satu tanggung jawab lagi, yang tentunya jauh lebih berat. Ya, menikah. Guntur siap. Setidaknya, khitbah dulu atau apalah yang penting terikat. Menikah bisa tahun depan atau tahun berikutnya di saat usia Guntur semakin menanjak. Ya, kalau tahun ini dia disuruh ke penghulu asal dengan perempuan kecintaannya, sih, Guntur hayu! Ini Guntur mau ke sana karena ingin menunjukkan keseriusan, telah dia bawa cincin di saku jaketnya, selalu Guntur pandang-pandang di setiap jeda perjalanan. Guntur pergi sendiri, dia pun sudah izin pada papi. Oh, jantungnya berdebar kencang. Senyum Gunt