Pintu Kebebasan

1811 Words

Mobil yang ditumpangi Robin dan Sara berhenti di sebuah perkantoran mewah. Sebelum turun, Robin menoleh pada Sara dan mengelus rambutnya perlahan lalu berbisik, “Aku akan turun disini tapi Zen akan mengantarmu ke sebuah restoran. Tunggulah disitu, aku akan segera datang dan tak akan lama.” Sara hanya bisa diam dan terlihat sedikit bingung. Hatinya gelisah melihat sikap Robin yang bersikap baik padanya dan menginginkan dirinya masih berada bersamanya, ia merasa senang sekaligus takut merasa patah hati. Mobil pun kembali bergerak menuju ke sebuah restoran yang tak jauh dari tempat mereka menurunkan Robin. Zen segera mengantar Sara ke dalam lalu ia pun berpamitan karena harus kembali pada Robin untuk meeting juga menjemputnya. Sara duduk menyendiri di dalam ruangan VVIP tersebut dan me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD