Ketika sampai di rumah, Sita sedang berada di dapur. Sepertinya dia kelaparan karena belakangan ini memang dia jadi suka makan. “Loh nggak jadi pulang malam?” tanyanya lembut. Aku menggeleng. “Aku menyelesaikannya secepat kilat agar bisa cepat pulang,” jawabku berbohong. Dia tidak menaruh curiga. “Kamu mau aku masakin apa? Belum makan malam kan?” “Apa saja yang kamu masak pasti aku makan.” Aku menggombal. Dia mencebikkan bibirmya lucu. “Mandi dulu sana!” perintahnya yang langsung aku turuti. “Siap Boss, padahal pengen mandi berdua tapi keliatannya kamu udah mandi yah?” tanyaku sambil mengerling nakal. Kemudian sambil lewat aku mencuri ciuman di pipinya. “Dante mesuum!” teriaknya kesal mengundang gelak tawaku. Sita memang menggemaskan sekali membuatku jadi betah di rumah. Aku mungki