Desita Indira 11

1468 Words

Ternyata tidak terjadi apa pun ketika kami keluar dari kamar mandi. Ada apa denganku? Apakah aku mengharapkan hal m***m itu? Aku benar-benar kesal karena aku mulai menginginkannya. Mungkin benar katanya kalau aku ini murahan. Kenyataan itu membuatku merasa buruk. Tapi bukankah kami sudah menikah? Apa aku salah mengharapkan hal itu dari suamiku? Namun pernikahan ini adalah pernikahan sementara, tidak ada s*x akan lebih bagus karena itu artinya aku masih utuh kan? Seharusnya bukankah aku mempertahankan kesucianku hingga pernikahan ini berakhir? Apa yang ada di pikiranku sekarang? Kenapa otak aku menjadi memikirkan hal-hal m***m seperti itu? Aku langsung memukul kepalaku untuk menyingkirkan segala pemikiran memalukan milikku. “Ada apa dengan kepalamu? Sakit lagi?” Entah kapan iblis itu masuk

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD