4

1200 Words
Hari sudah mulai petang.sedari tadi yang Aksa lalukan hanya mondar mandir berharap seseorang yang ia tunggu datang.sejak pagi tadi Fey pergi sampai sesore ini dia belum juga kembali,Aksa yang memang dasarnya posesif pun tingkat kekhawatirannya naik menjadi 10tingkat. "Sit,kamu yakin Fey nggak ada pesan apa apa sama kamu?" sudah ke-4 kalinya Aksa bertanya pada Siti,asisten rumah tangga yang bekerja di rumahnya.dan jawabannya selalu sama "saya nggak tau tuan" Aksa menghela nafas pelan.kemana gadisnya itu pergi.tidak pernah ia sampai pergi tidak ada kabar begini.'semarah itu kah sayang' batin Aksa bertanya. Ponsel pintar milik Aksa yang berlogo apel digigit itu menjadi korban tangan Aksa yang sibuk meremas ponsel itu.kesal,marah tiba tiba bercampur menjadi satu.bayangkan seorang Aksara Nugraha yang sebelumnya adem ayem mengurusi Usaha yang sudah dibangun itu,direpotkan dengan tingkah slebor tunangan tersayangnya.ya bagaimana lagi kalau sudah cinta,apapun akan dilakukan. Entah dapat wangsit darimana Aksa baru berpikir untuk menghubungi sahabat satu satunya Fey,Alan.memang kalau sedang panik apapun tidak terfikirkan. Panggilan ke 2 Alan menjawabnya. "Iya Bang,kenapa?" jawab Alan setelah mengucap salam "Kamu tau dimana Fey? Fey ada hubungin kamu nggak,soalnya dari tadi Abang hubungin nggak aktif hp nya" "Belum pulang?" "Loh" tanya Aksa heran. "Tadi pagi Fey minta temenin makan bubur di dekat sekolah Bang,pas mau aku anter dia minta pulang ke rumah,kirain udah pulang soalnya mau bilang Bang Aksa sendiri katanya" jelas Alan panjang lebar. "Yaudah Abang cek ke rumah dulu,makasih ya" "Kamu luar biasa Feydeira Rose Sadega" gumam Aksa sebelum mengambil kunci mobil di kamarnya lalu bergegas mencari Fey. Rumah Aksa dan Rumah Fey memang cukup jauh.rumah Aksa yang terletak di daerah Ambarketawang,Jogjakarta dan rumah Fey yang berada di perumahan dekat dengan Jogja City Mall membuat Aksa tidak sabar menuju rumah gadisnya.untuk kesekian kali nya Fey membuat jantung Aksa rasanya ingin lepas. 15 menit setelah sampai Aksa menemukan Sri,Art yang sudah bertahun tahun bekerja untuk keluarga Sadega itu sedang menutup gerbang. "Loh Mas Aksa toh?" sapa Wanita paruh baya yang sudah Aksa anggap sebagai ibunya itu. "Bi,Fey di dalem nggak,aku cariin dia dari tadi nggak ketemu juga" "Ada kok,masuk aja tadi habis mandi katanya mau nonton Tv di dalem,kirain Bibi udah pamit Mas" "Udah pamit Bi,tapi nggak bilang kalau mau kesini,yaudah Aksa masuk ya" tanpa menunggu jawaban Sri,Aksa bergegas masuk ke rumah keluarga Sadega itu. Aksa bernafas lega ketika melihat Fey yang tampak adem ayem duduk di depan Tv ditemani beberapa buku pelajaran dan sebuah laptop miliknya. Aksa mulai berjalan mendekati gadisnya.ia tersenyum melihat Fey yang memejamkan matanya pertanda jika gadis itu tidur.kepalanya bersandar pada kepala sofa membuat Aksa gatal untuk memindahkan nya 'pasti nggak nyaman' pikirnya. Setelah duduk memangku kepala Fey,Aksa mengelus rambut hitam  sebahunya.tidurnya damai dan Aksa suka itu.berjam jam pun ia tidak akan bosan jika hanya melihat Fey tidur. "Mas Aksa mau dibuatin minum apa Le?" tanya Sri yang sudah masuk rumah. Aksa menoleh "Sebenernya aku nggak begitu haus,cuma terserah Bibi aja mau buatin apa" Sri mengangguk kemudian pergi meninggalkan Aksa. Tidak sampai 5 menit Sri sudah membawakan nampan berisi Jus Apel kesukaannya dan beberapa cemilan. "Duduk dulu Bi,capek kan" suruh Aksa setelah Sri meletakkan nampannya.Sri duduk di sofa sebelah kiri dari sofa yang Aksa dan Fey tempati. "Mbak Fey pasti lagi ngambek ya Mas kok tumben sampe kabur kaburan gini,biasanya juga nggak nakal kalo sama Mas" tanya Sri pada Aksa.memang wanita paruh baya itu sudah tau tabiat Fey karena sejak ia masih bayi pun ia yang merawatnya. "Iya Bi,biasa ABG kerjaannya ngambek terus,kewalahan saya pontang panting nyariin,ternyata dia adem ayem duduk sambil nonton tv" jawab Aksa tanpa mengalihkan pandangannya dari Fey. Sri terkekeh "Padahal sejak diantar Mas Alan,Mbak Fey dirumah terus,bersihin kamar katanya,baru aja selese mandi terus mau belajar" "Iya pantes udah wangi" jawab Aksa singkat. Sri tampak bangkit berdiri "Bibi siapin makan malam dulu ya Mas,jangan lupa bentar lagi Maghrib bangunin Mbak Fey nya" Aksa mengangguk mendengarnya.ia masih asik menatap Fey dalam diam,bahkan Tv yang sedang menampilkan acara 'Who's on top' itu tidak mengalihkan pandangan Aksa sama sekali yang notabene nya adalah acara favoritnya. *** Setelah makan malam Fey kembali berkutat dengan buku buku Pra-UN nya.ia semakin cemberut ketika mendapati Aksa yang ada di rumahnya.sebenarnya Fey sedikit takut melihat Aksa tapi rasa marah nya tentang kejadian tadi malam membuat ia kesal setengah mati. "Nggak usah terlalu di forsir belajarnya,minum dulu" kata Aksa yang baru saja datang membawa segelas s**u coklat kesukaan Fey.Fey hanya diam,pura pura fokus dengan buku di hadapannya. "Sayang" "Minum dulu" suruh Aksa. Tanpa menjawab ucapannya Fey mengambil s**u itu dan meminumnya setengah,lalu melanjutkan belajarnya.sebenarnya Fey tidak nyaman jika Aksa terus memandanginya dari samping tanpa melakukan apapun,Fey heran bagaimana bisa orang tahan hanya diam memandang satu objek dan dengan waktu yang lama,satu satunya orang yang sanggup ya cuma Aksa seorang. "Kenapa tadi nggak bilang kalo kau pulang kesini?" tidak ada sahutan dari Fey. "Sayang" "Aku udah bilang semalem" jawab Fey singkat membuat Aksa menghela nafas pelan. "Aku minta maaf buat yang semalem,aku emosi waktu itu,dan sumpah nggak ada maksud buat nyakitin atau bahkan nglecehin kamu" ucap Aksa dengan menyesal tapi memang dasar Aksa suaranya hanya datar saja tidak ada ekspresi. "Sayang" "Udah kejadian kan,aku bisa apa?" jawab Fey.sebenarnya Fey sudah tidak mempermasalahkannya,toh ia sudah paham bagaimana Aksa. Aksa beranjak dari duduknya.dengan lembut ia menarik Fey untuk berdiri,lalu ia duduk di kursi meja belajar itu,kemudian ia menarik Fey untuk duduk dipangkuannya.Fey yang tidak menyangka akan mendapatkan perlakuan itu hanya diam saja. "Belajar apa?" tanya Aksa santai sedangkan Fey sudah tidak nyaman karena gugup. Bukannya peka Aksa justru meletakkan kepalanya di bahu gadisnya itu tanpa memperdulikan jantung Fey yang sudah jumpalitan karena gugup. "Aduh Mama,kalo gini terus aku bisa langsung jantungan" batin Fey berteriak. "Sayang" "Eemm..eemm.. Mate buat Pra-UN besok" jawab Fey sedikit gugup. "Mau dibantu nggak?" bisik Aksa ditelinga Fey.bukannya mendapat respon positif Fey justru berdiri membuat Aksa terkejut. "Udah ah,kamu bikin gugup aja,jantung aku nggak dikondisikan,keluar sana aku kau belajar" kata Fey sedikit frustasi membuat Aksa terkekeh. 'Fey nya sudah kembali' Bukannya menjawab Aksa justru menarik tangan mungil itu untuk duduk lagi ditempat semula. "Jadi jantung kamu kenapa?" tanya Aksa sedikit menahan tawanya. "Potek potek" "Kok kayak ayam sih Tunangan aku" kata Aksa sedikit bercanda. "Udah ah kamu keluar sana aku mau belajar,jangan ganggu aku" kata Fey sambil sesekali menepuk tangan Aksa yang tampak nyaman mendaratkan tangannya di perut nya. "Yaudah belajar aja aku nggak ganggu kok" jawab Aksa santai sambil mencium rambut hitam sebahunya. Dengan pasrah Fey belajar dengan dipangku Aksa.sepanjang belajar pun Aksa menuruti untuk tidak mengganggunya. "Kamu nggak pulang ambil baju atau ngerjain kerjaan kamu sendiri?" tanya Fey disela belajarnya. "Enggak,mau nememin kamu aja" "Entar kerjaan kamu nggak selese,aku nggak masalah kok" "Besok Sopir ku datang buat nganter baju aku,kalo masalah kerjaan udah kamu nggak usah mikir,kamu fokus aja buat besok UN nya" Fey mengangguk tanpa menjawab ucapan Aksa. Pukul 21:00 Fey sudah berkali kali menguap.Aksa yang melihat itu pun menarik pensil dan menutup buku Fey. "Tidur yuk,udah malam ini, besok bangun pagi" Fey mengangguk kemudian Aksa membopong tubuh mungil Fey yang sudah mengantuk berat itu. "Selamat malam sayang" kata Aksa kemudian mengecup kening Fey lembut.kemudian ia berbaring disamping Fey,menariknya untuk ia peluk.walaupun tidur sekamar bahkan seranjang,Aksa tidak pernha macam maca karena ia sudah berjanji.Rose yang memang dasarnya sudah srek dengan Aksa pun tidak mempermasalahkan itu,asal Fey aman di tangannya. ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD