1

1213 Words
Aksa hanya menggelengkan kepalanya ketika melihat Fey,gadisnya yang tampak tertidur di sofa dengan TV menyala.ia berjalan mendekati gadis itu,perlahan ia mencium kening gadis yang sudah hampir setahun ini bersamanya.ada untuknya. Siti berjalan dari arah dapur ketika mendengar suara pintu ditutup dan menemukan Aksa yang tampak anteng melihat Fey yang nyaman dengan tidurnya. "Hari ini berapa sit?" tanya Aksa sebelum Siti sempat bertanya.Siti paham apa yang Aksa maksud adalah berapa banyak Fey mengkonsumsi Mie instan hari ini.pasalnya atas meja didekat sofa itu ada semangkuk Mie instan yang isinya sudah hampir habis,mungkin sebelum Fey menghabiskannya ia langsung tertidur. "Sejak tadi pagi sudah 3x Tuan,Nona Fey terus merengek kalo saya nggak buatin Mie,apalagi dia nggak mau makan nasi" jawab Siti agak takut.Aksa tampak menghela nafas pelan.kenapa susah sekali biar nggak makan Mie sih,gerutunya. "Lain kali jangan dikasih ya,kalo dia maksa kamu telfon saya,oh iya saya minta tolong Mie instan yang ditaruh dikulkas itu kamu umpetin aja biar Fey nggak liat" dengan patuh Siti mengangguk kemudian pergi dari ruang tv itu. "Susah banget sih kasih tau kamu biar nggak makan yang begituan,kan nggak baik juga buat kamu" gumam Aksa kemudian menggendong tubuh mungil Fey untuk di bawa ke kamarnya. Sudah 2 hari Fey tidur dirumah Aksa.rumah pribadi yang sengaja Aksa beli untuk dia belajar mandiri,tidak merepotkan Orang tua,mungkin tujuannya membeli rumah juga supaya kelak kalau sudah berumah tangga tidak usah repot mau tinggal dirumah Orang tua atau Mertuanya. Sedangkan Fey,ia sengaja dititipkan pada Aksa karena Rose dan Dega kakaknya yang mendadak ada acara di Jerman,tepatnya pembukaan usaha Property yang baru saja Dega rintis.sengaja Fey tidak diajak mengingat jika ia harus banyak Les,belajar karena ujian sudah dekat. Aksa yang saat itu kebetulan sedang di rumah Fey mengusulkan untuk Fey tinggal dirumahnya,awalnya Fey menolak karena ia merasa buat apa tinggal serumah kalau ada apa apa bagaimana tapi dasar pesona Aksa yang sudah memikat Rose akhirnya setelah perdebatan yang lumayan sengit itu Fey mau tinggal dirumah Aksa.sebenarnya Fey sedikit takut kalau harus tinggal serumah dengan Orang tua Aksa,mengingat Samita,Mamanya Aksa sedikit kurang suka dengan hubungan keduanya.Samita yang menginginkan Aksa segera menikah dan menimang cucu sedangkan Aksa yang bersikukuh mempertahankan Fey,gadis 19th yang baru akan lulus beberapa bulan lagi.hal itulah yang menyebabkan Samita kurang suka dengan Fey.maka dari itu Aksa dengan tegas membuat keputusan sepihak membuat Fey kalah telak. "Pokoknya kamu tinggal sama aku selama Mama sama Dega pergi" "Tapi aku takut kalo serumah sama Mama Samita,kamu tau kan Mama nggak suka sama aku" ucap Fey sedikit frustasi waktu itu karena Aksa yang tidak mengerti juga. "Kamu tinggal dirumah aku,bukan rumah Mama so,nggak ada alasan kamu nolak" katanya tegas membuat Fey langsung bungkam. "Eughhh...." lenguh Fey dalam gendongan Aksa menuju kamarnya.Aksa tampak berhenti agar Fey tidak terganggu setelah beberapa saat tidak ada pergerakan dari Fey,Aksa meneruskan langkahnya. "Kamu udah pulang?" tanya Fey ketika ia sudah ditidurkan di ranjang milik Aksa.Aksa kira Fey tidur ternyata sudah bangun. "Udah,aku mandi bentar" pamit Aksa. Setelah beberapa menit Aksa keluar dengan rambut yang basah karena keramas.ia menggosok rambutnya dengan handuk di tangannya.Fey yang melihat pandangan itu hanya diam,sulit menelan salivanya sendiri. "Udah belajar?" tanya Aksa kemudian duduk disamping Fey yang sudah bersandar di kepala ranjang. "Udah tadi,kamu kan liat di meja tadi banyak buku" kata Fey.Aksa memgangguk lalu menarik tubuh Fey untuk bersandar di dadanya.dengan senanh hati Fey memeluk prianya yang tampak wangi karena habis mandi. "Kenapa sih malem malem musti mandi,nanti kalo sakit kan bikin repot" geruru Fey pada Aksa.beberapa hari ini Aksa sedikit sibuk karena kantor yang baru ia resmikan serta Toko cabang yang baru akan resmi dibuka akhir bulan ini.sehingga beberapa hari Aksa pulang malam,mandi juga ia lakukan di malam hari,Fey hanya khawatir kalo keterusan mandi malam nanti sakit.Fey sendiri yang sedih. "Kalo nggak mandi aku nggak bisa tidur sayang,kamu udah tau kan kebiasaan aku itu" memang sejak masih duduk di bangku SMP Aksa sudah terbiasa menjadi anak dengan tingkat kebersihan yang tinggi,terbukti dari tingkahnya yang tidak suka bermain kotor,rumahnya harus selalu rapi,bahkan ruangan yang Aksa pakai harus steril dari debu,termasuk kebiasaan mandi di malam hari itu,karena kalo tidak mandi sedangkan aktifitasnya padat mau jam berapapun Aksa pasti akan selalu menyempatkan untuk mandi. "Iya kalo dibiasain juga nanti sakit juga" gerutu Fey yang langsung dihadiahi kecupan di Pucuk kepala gadis itu. "Tadi sekolahnya gimana? Gojek yang aku pesen nganter kamu sampe depan rumah kan?" Fey hanya mengangguk menjawab pertanyaan Aksa. "Kenapa cemberut gitu,ada masalah?coba cerita sama aku?" tanya Aksa ketika melihat gadisnya berwajah suram. "Aku kesel sama kamu,beberapa hari ini sibuk nggak pernah ada waktu buat aku,pulang sekolah aku nggak boleh main  ,dirumah sama Siti,padahal kamu tau aku bosenan,sedangkan kamu sama sekali nggak ada waktu buat aku,pergi lagi pulang pas aku tidur,aku bangun tau tau udah dipelukan kamu,aku mandi kamu juga mandi habis itu sarapan,berangkat dan REPEAT,aku bosen Aksa" kata Fey mengeluarkan semua unek uneknya yang beberapa hari ini ia pendam. "Kan kamu harus belajar biar UN kamu lancar,katanya mau masuk  Ekonomi nya UII atau kedokterannya UGM,kan harus banyak belajar,saingan kamu nggak cuma anak jogja loh,se-Indonesia sayang" kata Aksa mengelus rambut sebahu Fey agar gadisnya itu mengerti. "Iya tapi harusnya disaat kayak gitu otak aku nggak diforsir buat belajar,belajar,belajar terus aku juga mau kayak yang lain,main sebentar ngapain kek dari pagi sampe malem aku mantengin buku terus capek Aksa,aku butuh bebas nggak cuma dikurung di sangkar emas sama Siti" Aksa tertawa mendengar kalimat terakhir Fey 'sangkar emas sama Siti' terdengar lucu ditelinga Aksa. Dengan sabarnya Aksa merengkuh Fey,mengenggam tangan mungil itu kemudian berkata "Fey kan harus belajar biar bisa dapet nilai bagus,Mama bangga sama Papa Fey juga senyum disana,terus kalo Fey bosen kan bisa ke kantor Aku,bisa main sama Alan,bukannya aku mau ngekang kamu tapi coba kamu inget terakhir kamu main sama temen sepermainan kamu,kamu ditinggal kan dan bikin panik semua orang rumah,itu sebabnya aku nggak ngijinin kamu pergi sama yang lain kecuali Alan,dan maaf beberapa hari ini aku sibuk sama urusan aku karena aku punya tanggung jawab juga buat besarin Toko Toko aku yang tahun ini baru berkembang,itu ujungnya buat siapa coba aku tanya? Buat Fey juga kan,buat kita sayang" kata Aksa lembut. "Tapi butuh refresh otak aku Aksa" "Yaudah kamu maunya apa?" "Aku mau malam mingguan keliling jogja" rengek Fey. "Sekarang?" "Tahun depan,ya sekarang dong kan sekarang sabtu Aksa,kamu tau dari pagi kerjaan aku cuma pacaran sama buku aku butuh main walaupun cuma sebentar sekalian kita juga jarang malem mingguan" kata Fey sedikit merengek.Aksa tampak menghela nafas ia melirik jam yang ada di dekatnya.baru jam 8 masih banyak waktu untuk keliling jogja dimalam hari apalagi isitimewanya Jogja itu ya di malam hari. "Kamu nggak capek?" tanya Aksa yang langsung digelengi oleh Fey. "Yaudah" "Yaudah apa?" "Yaudah ganti baju kita berangkat" kata Aksa membuat Fey terlonjak senang. "Cari makan ya nggak cuma malam mingguan" kata Aksa. "Tapi aku udah makan tadi" "Makan apa?" tuntut Aksa,pasalnya ia tau Fey hanya makan Mie instan seharian ini. "Makan Mie" jawab Fey sedikit takut.Aksa yang sangat memperhatikan makanan yang masuk ke tubuh Fey sebenarnya ingin marah tapi melihat Fey yang hari ini sangat muram membuat jya mengurungkan niatnya. "Lain kali dengerin aku ya jangan makan Mie,nggak baik sayang buat kamu" "Siap bos" jawab Fey semangat. "Yaudah sana ganti baju,atau mau pake piama?" "15menit aku siap" jawab Fey yang sudah keluar dari kamar Aksa untuk ke kamar sebelah karena barang barang Fey yang sengaja ditaruh disitu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD