Bab 14

1095 Words
Selamat membaca! Kedatangan Nick bersama Alexa membuat Jessy terlihat begitu geram. Terlebih ketika wanita itu melihat Nick masih terus menggenggam tangan Alexa, walau di depan matanya. "Siapa wanita itu? Jangan bilang wanita itu adalah kekasihnya dan ia berniat untuk membatalkan pertunangannya denganku," batin Jessy yang mulai dapat membaca tujuan Nick membawa Alexa ke rumahnya. Berbeda dengan Jessy, Angelica hanya dapat menatap sosok putranya itu dengan rasa tak percaya, bahwa apa yang dilihatnya saat ini, sama persis dengan pernah dialaminya dulu. "Ya Tuhan, kenapa kejadian ini seperti dejavu untukku. Dulu aku masih ingat betul saat Carter membawaku ke hadapan keluarganya, padahal waktu itu tunangannya sedang berada di rumahnya," gumam Angelica mengingat apa yang terjadi di masa lalunya. Saat lamunan Angelica belum sepenuhnya pudar, tiba-tiba saja Jessy menyentuh pundaknya hingga membuatnya terkejut. "Mom, lihat itu Nick pulang dengan mengajak wanita lain!" Jessy terdengar kecewa terhadap sikap Nick yang seperti tidak menghargainya sama sekali. Namun, Angelica tak merasa Nick melakukan sebuah kesalahan. Bahkan wanita paruh baya itu mulai merasa bahwa dirinya telah sangat egois karena tak memberikan kebebasan pada putranya untuk memilih pendamping hidup. "Biar Mommy bicara ya dengan Nick, kamu diam dulu aja di sini." Angelica mulai bangkit dari posisi duduknya dan bergegas menghampiri Nick yang memang sudah menunggunya. Ya, pria itu memilih untuk tak langsung menemui Angelica karena keberadaan Jessy yang terlihat bersamanya. Setelah tiba di hadapan Nick, putranya itu mulai mengutarakan apa yang ingin ia katakan tentang Alexa. "Mommy, maafkan aku. Aku tidak bisa membohongi perasaanku. Aku mencintai Alexa dan aku tidak bisa menikah dengan Jessy karena aku tidak mencintainya. Mommy boleh marah padaku, bahkan aku juga siap bila Mommy sampai mengusirku dari rumah ini, tapi itu tidak akan merubah keputusanku." Perkataan yang terlontar dari mulut Nick, seketika langsung dibantah oleh Angelica yang langsung menarik tubuh putranya untuk memberikan sebuah pelukan pada Nick. "Mommy yang salah Nick, Mommy yang egois," lirih Angelica yang tak kuasa menahan bulir kesedihan yang kini mulai membasahi kedua pipinya. Kesedihan yang membuat Nick langsung mengurai pelukannya dan mulai menangkup kedua sisi wajah ibunya itu. "Sudah Mom, jangan menangis. Aku tidak bisa jika harus melihat air matamu, aku mohon jangan menangis!" Nick mengatakan semua itu dengan penuh kesungguhan, setelah ia melepas genggamannya dari tangan Alexa yang hanya termangu menyaksikan situasi haru di depan matanya. Namun, keharuan itu malah semakin amarah Jessy yang terdengar protes kepada Angelica. "Mom, kenapa Mommy tidak marah? Mommy seolah setuju dengan hubungan mereka." "Maafkan Mommy ya Jess, tapi Mommy harap kamu mau mengerti. Nanti Mommy pasti akan datang ke rumah kamu untuk menjelaskan kepada Mommy kamu ya. Mommy sadar, kalau Mommy salah Jess, Mommy egois karena tidak membiarkan Nick memilih pendamping hidupnya sendiri." Perkataan yang terlontar dari mulut Angelica, seketika meruntuhkan kebahagiaan yang sempat ia rasakan beberapa menit lalu. Wanita itu seakan diangkat tinggi oleh Angelica lalu dilempar begitu saja dari ketinggian, hingga membuatnya sangat kecewa. "Terima kasih, Mom, tapi Mommy tidak perlu datang ke rumahku dan untuk kamu, wanita jalang! Selamat ya kamu telah menghancurkan kebahagiaanku." Jessy berusaha menahan amarah yang saat ini tengah membuncah dalam dirinya. Wanita berparas cantik itu, kini pergi begitu saja meninggalkan rumah kediaman Carter dengan membawa kekecewaan yang mendalam di dalam hatinya. "Jess, maafkan Mommy ya." Angelica yang hendak menyusul langkah Jessy mendapatkan larangan dari Nick yang langsung menahan langkah sang ibu dengan menggenggam tangannya. "Biar aku saja yang menemuinya besok bersama Dave untuk meminta maaf. Mommy tidak perlu mengemis maaf padanya. Oke Mom." Apa yang dikatakan oleh Nick sedikit meredakan rasa bersalah yang kini membuncah dalam diri Angelica. Wanita paruh baya itu pun kini mulai menatap dengan penuh selidik akan sosok wanita yang kini tengah merasa bersalah atas semua kekacauan yang telah terjadi saat ini. "Maafkan aku karena telah merusak semuanya. Aku tidak seharusnya ada di sini," ucap Alexa dengan raut sendu yang saat ini sedang menaungi paras cantiknya. "Kamu tidak salah." Angelica mengalihkan pandangan matanya dengan sebuah isyarat kepada Nick yang dengan cepat dapat dibaca oleh pria itu. "Namanya Alexa, Mom," timpal Nick memberitahu sang ibu yang bertanya padanya lewat sebuah isyarat dari sorot matanya. "Alexa, kamu tidak perlu merasa bersalah karena semua bukanlah kesalahan kamu, tapi Mommy mau bertanya padamu, sejak kapan kamu mengenal Nick?" Pertanyaan yang memang harus ditanyakan oleh Angelica karena saat ini Nick bukanlah orang dengan ingatan yang normal. "Aku tahu maksud Mommy menanyakan hal itu kepadaku, tapi aku sudah siap dengan semua kuensekuensi yang ada, jika sewaktu-waktu Nick melupakanku." Angelica terperangah kaget dengan pernyataan yang terucap dari mulut Alexa. Ia tak menyangka jika perasaan wanita itu begitu tulus kepada putranya, hingga membuatnya teringat akan sosok dirinya sewaktu muda dulu. "Kamu itu sangat mirip dengan saya sewaktu muda dulu. Perkataan kamu sungguh membuat saya yakin jika anak saya memang tidak salah memilih kamu." Angelica mulai meraih tangan Alexa dan menggenggamnya dengan erat. "Selamat datang Alexa, selamat datang di keluarga Carter," ucap Angelica dengan mengulas senyum di paras cantiknya yang masih terlihat awet muda walau sudah berusia 46 tahun. Alexa yang masih dipenuhi rasa bersalah dengan kejadian yang baru saja terjadi di depan matanya, berusaha menepikan sejenak semua perasaan itu dan mulai mengulas senyum di wajahnya untuk menjawab perkataan Angelica. "Terima kasih ya Nyonya karena telah menerima kedatanganku." Alexa terlihat cantik dengan senyuman manisnya, hingga membuat Nick yang sejak tadi menatapnya ikut tersenyum dengan suasana yang memang sesuai apa yang diharapkannya. "Aku percaya, jika Mommy sangatlah menyayangiku. Makanya dia pasti akan mengabulkan apapun yang aku inginkan, walau itu tidak sesuai dengan harapannya. Maafkan aku ya Mom, aku sudah mencoba untuk menentang isi hatiku. Namun, saat aku melihat betapa bahagianya aku saat bertemu dengannya, dari situlah aku bisa tahu jika aku mencintainya, Mom." Nick mengeluarkan sebuah rekaman CCTV dari saku jasnya dan memberikannya kepada Angelica. "Lihatlah Mom, agar kamu percaya jika aku berkata yang sebenarnya!" Angelica yang menerima kaset rekaman CCTV itu di dalam genggamannya, kini langsung mengembalikannya dan meminta Nick untuk menyimpannya sendiri. "Simpan saja sayang, aku percaya padamu. Lagipula kamu pasti akan sangat membutuhkan semua itu, setidaknya sampai amnesia yang kamu derita saat ini dapat sembuh. Walau dokter mengatakan penyakitmu itu mustahil disembuhkan, tapi Mommy masih percaya akan keajaiban Tuhan," ucap Angelica sambil menyentuh wajah putra kesayangannya dengan manik mata yang tampak berkaca-kaca. "Terima kasih ya, Mom karena telah menyayangiku sebesar ini." Nick tanpa aba-aba mendekap tubuh sang ibu yang juga langsung menyambutnya dengan sebuah pelukan hangat. Suasana yang membuat Alexa begitu tersentuh, hingga wanita itu pun bertekad, bahwa ia akan berusaha untuk membantu kesembuhan Nick dari amnesia anterogradenya. "Aku tidak akan pernah lelah untuk menemanimu, walaupun jalan itu tidaklah mudah," batin Alexa menatap penuh haru apa yang kini terjadi di hadapannya. Bersambung✍️
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD