"Hah? Apa benar yang kudengar ini? Kau mau makan siang bersamaku di kantin perusahaan?" Dalton tentu saja bertanya-tanya. Axton biasanya makan siang di ruangannya sendiri atau di restoran mewah. "Kenapa tidak? Tidak salahnya 'kan kalau aku berbaur dengan karyawanku sendiri." jawaban Axton masuk akal. Tapi Dalton masih tak percaya tiba-tiba Axton mau makan di kantin. Dia tersenyum saat mengingat si karyawan baru. "Oh Axton, kawan baikku." pria itu berangsur merangkul bahu Axton. "Kau memang ingin berbaur atau mau bertemu dengan karyawan baru itu heh?" goda Dalton telak. "A-apa maksudmu, ak- aku tidak..." Dalton menaruh telunjuknya di bibir Axton. "Sudah jangan bohong, aku akan selalu mendukungmu untuk mendekatinya. Go Axton Go!" seru Dalton. Jika saja Dalton bukan sahabatnya mungkin s