Pemuda jangkung itu terlihat tergesa-gesa memasukan perlengkapannya ke dalam ransel. Bibirnya sedari tadi berdecak tak cemas dengan sesekali menghela panjang. Fajar baru memunculkan diri diatas sana, namun pemuda pemilik hidung bangir itu sudah sedari tadi terbangun karena berita tak mengenakan yang ia dapat. Dengan menyempatkan mengambil jaketnya yang tersambir di pintu tenda, pemuda itu pun keluar dengan menenteng ransel miliknya. Azura yang baru keluar dari tendanya menautkan alis melihat pemuda itu yang sudah berjalan kearah garasi dengan cemas. "Bagas!" Pemuda yang sedang membuka pintu mobil itu pun menoleh pelan. Azura berjalan mendekat dengan sesekali mengerjapkan matanya karena masih mengantuk, "Lo kenapa buru-buru gitu? Mau kemana?" Bagas tak menjawab malah kembali memasuka