Chapter 18

1270 Words

Punggungku mulai panas membara membakar darah di sekujur tubuhku akibat dua gunung kembar di daada tante seksi itu sedikit menekan dan menyiksa batinku. Aku sangat paham dan memaklumi kalau sampai si jagur tak tahu diri dan berdiri sesuka hati karena sejak tadi aku memang sudah mengkhayalkan suasan seperti ini. Namun sayang sejuta kali sayang. Rumah Mbak Anggi yang katanya jauh, ternyata tidak jauh-jauh amat. Kurang lebih lima belas menitan aku merasakan kehangatan tangan dan daada Tante Nadia, tiba-tiba dia memintaku untuk berhenti depan sebuah rumah yang cukup megah. Rumah Mbak Anggi. Kekecewaanku ternyata tak berlangsung lama. Tante Nadia mengajakku masuk ke rumah Mbak Anggi dengan menggandeng tanganku. Sungguh jantungku semakin tak karu-karuan, untung saja memakai sweater yang sediki

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD