"Apa maksud kamu?" Renata mengerutkan dahinya, seakan mengkaji ulang pertanyaan konyol dari sang menantu. Freya takut takut menatap Renata, sebenarnya dari raut wajahnya saja, Freya sudah mengetahui jika sang mertua tidak akan menyetujuinya. Hanya saja, Freya ingin mendengar langsung darinya. "Ini seandainya loh ma, aku cuma pengen tahu saja." Tersenyum canggung. Lalu memasukkan kembali buah potong lainnya ke dalam mulut untuk mengurangi grogi. Tanpa basa basi, Renata menggelengkan kepalanya. "Mama sudah bersumpah pada diri mama sendiri, sampai mama mati pun mama enggak akan menyetujui Zyan dan perempuan itu bersama. Awas saja kalau dia berani berpikir untuk mencintainya lagi." Menarik tangan Freya, lalu mengelus lembut punggung tangan menantunya. "Katakan sama mama, apa kamu pernah ber