"Kenapa berdiri di sana? Cepat masuk!" Zyan yang sejak tadi berdiri tegak tepat di belakang pintu apartemen tersadar setelah memperhatikan wajah Freya dengan lekat. "Ya gimana aku mau masuk. Kamu mandangin aku terus." Menarik sudut bibirnya ke atas. "Kenapa? Mulai terpesona dengan kecantikanku?" sambungnya dengan nada mengejek. Zyan langsung terkekeh, kepalanya menggeleng pelan. Bagaimana bisa nada bisanya begitu percaya diri? Sementara wajahnya masih terpancar sisa sisa kesedihan yang tak bisa di tutupinya. Angkuh. Itu lah yang saat itu bisa Zyan simpulkan dari ekspresi Freya. Bahkan bisa bisanya dia membiarkan bekas luka di bibirnya tak tersentuh polesan lipstik sedikit pun. "Cih... Sepertinya setelah mendapatkan hukuman dariku, tingkat kepercayaan dirimu meningkat," cibir Zyan mereme