Dua Pilihan

1431 Words

"Nyonya muda, tolong tenanglah," sahut Samuel setelah mendapat ancaman keras dari istri Tuan mudanya itu. 'Jangan berteriak terus, aku bukan takut ancamanmu, tapi gendang telingaku hampir pecah mendengar teriakanmu yang seperti di hutan.' "Antarkan aku, Sam. Jangan membuatku marah!" Mengatur napasnya yang semakin tak karuan. Melihat mata Freya yang memerah karena menahan amarah dan tangis sejak tadi, Zyan akhirnya mengalah. Memberi perintah pada sang sekretaris pribadi untuk mendatangi apartemen yang sedang di tempati Mitha. 'Lihatlah mas, akan ku tunjukkan padamu bagaimana rasanya sakit hati itu. Bagaimana hancurnya aku selama ini.' Dengan berat hati Samuel menurut. Sebenarnya yang Samuel takutkan bukanlah Zyan, melainkan Freya. Dia tidak ingin Freya kembali terluka dengan melihat ke

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD