Hanya Perlu Memberi Kepuasan

1615 Words

“Jadi?” “Hah?” Naira yang baru saja masuk ke dalam sebuah ruangan tertutup itu berhenti melangkah, lalu menoleh ke arah sang pemilik suara. Rendra menutup kembali daun pintu lalu menghela langkah. “Kamu bukan pekerja tetap di sini?” “Oh … itu.” Naira kemudian mengangguk membenarkan. Wanita itu menggeser posisi berdiri saat Rendra hampir mencapai tempatnya. Naira melanjutkan langkah setelah Rendra melewatinya. “Yang kemarin kamu datang ke sini buat uang kontrakan rumah.” Naira kembali mengangguk membenarkan, sekalipun Rendra tidak melihat karena pria itu bertanya sembari melanjutkan langkah ke sofa—tanpa memutar kepala. “Kalau yang sekarang buat apa lagi?” tanya Rendra. Pria itu masuk ke sela meja dan sofa, lalu melepas jas—sebelum menjatuhkan p****t ke atas sofa empuk. Naira menghe

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD