Naira bersyukur ketika dua orang satpam datang ke ruang rawat dan meminta semua pengunjung untuk keluar. Dengan begitu, dia tidak harus menjawab pertanyaan Rendra. “Mbak … aku ada urusan sama teman-teman bentar. Mbak Na nggak pergi lagi, kan?” Doni khawatir sang kakak tidak akan kembali setelah mengantar tamu mereka keluar. Naira menoleh. “Nanti jam 9 Mbak pergi kerja. Kalau kamu ada urusan keluar, pastiin sudah balik ke sini sebelum jam sembilan.” Kelopak mata Naira terbuka lebar—memberi ancaman tanpa kata pada sang adik. Setelah itu, Naira kembali memutar kepalanya. “Yuk, Ren.” Wanita itu berjalan mendahului Rendra. Rendra berpamitan sekali lagi pada ibu Naira, lalu dua adik Naira. Pria itu tersenyum hingga sepasang matanya menyipit saat melihat Malika tersenyum sambil melambaikan tan