... tiba-tiba seseorang memukul Reno. Secara naluri, aku berteriak dan menjauhi mereka. Reno balas memukul sosok berhoodie. Setelah beberapa kali melemparkan tinju, akhirnya Reno berhasil membuka masker orang itu, namun perutnya tersayat pisau si penyerang. Reno yang terduduk memegang perut dimanfaatkan si penyerang untuk menusukkan lagi pisaunya. Dalam ketakutan, aku berlari mendekati sahabatku. “Berhenti!” teriakku, saat si penyerang mencoba menusuk lagi. Aku memeluk Reno yang sudah bersimbah darah. “Berhenti. Aku mohon. Kau ingin ini? Ambillah.” Aku melempar kamus si wanita ke kaki si penyerang yang sudah memakai maskernya lagi. “Aku tidak akan mengatakan apa pun. Aku janji.” Aku memeluk erat Reno yang merintih. Si penyerang tertawa saat mendekat, kemudian menjambak rambutku. Dia me