Semuanya tampak bersorak karena permainan yang tadinya sudah menarik sekarang menjadi lebih menarik lagi karena Geri dan Malik ikut bermain. Mereka berdua sudah mencetak beberapa skor sampai akhirnya mereka terpaksa harus mengakhiri karena mereka berdua di panggil oleh Kak Joy. Jadinya kini Geri dan Malik menghentikan permainan mereka ini.
"Sorry ya, gua dah dipangil sama coach gua." ujar Geri pada mereka semua. Mereka pun tampak mengangguk dan salah satunya maju padanya.
"Seneng bisa main sama Lo." ujar lelaki itu dan Geri pun mengangguk. Kini Geri sudah pergi dari sana bersama Malik. Mereka pun sudah berada di dekat Kak Joy, ternyata mereka dipanggil untuk makan. Memang ketika mereka ikut lomba seperti ini makanan sudah disiapkan langsung oleh sekolah. Makanya mereka tadi tidak pergi ke kantin karena sudah ada makanan dan tadi belum datang saja makanan mereka. Sekarang sudah ada.
"Kalian tadi main basket ya? Bener-bener ya, datang ke sini buat ikut lomba nyanyi tapi sekalian pamer skill basket juga." ujar Kak Joy ke mereka.
"Hahaha iya Kak, habisnya gatel banget tadi pingin pegang bola basket. Akhirnya bisa pegang ya udah sekalian cari keringet juga." ujar Geri menjawab.
"Ya udah nih makan ya kalian, gua mau manggil yang lain dulu." ujar Kak Joy dan mereka pun mengangguk. Kini mereka berdua sudah makan bersama. Geri tampak melihat sekitar dan was-was sebenarnya karena ia takut jika saja nanti tiba-tiba Anin datang dan menganggu jam makannya juga nanti.
Sampai saat ini keadaan sekitar masih akan, jika Geri boleh menebak sepertinya Anin sedang pergi ke kantin dan sedang menyantap makanan disana. Karena jika tidak makan pasti Anin sudah pergi untuk mencarinya.
"Eh Ger, btw kenapa Anin manggil Lo pakek Arka deh?" tanya Malik itu.
"Ga papa, gua emang dulu ngenalin diri pgua Arka. Jadi ya udah, lagi pula kalo ada di lomba-lomba kan gua juga selalu nulis nama panggilan gua Arka." ujar Geri membuat Malik mengangguk, tapi tetap saja ia tidak mendapatkan jawaban kenapa Geri menuliskan nama Arka, padahal nama panggilannya Geri.
Namun Malik tidak mau memikirkan hal itu lagi, lagi pula mau itu Geri atau Arka menurutnya dia tetap Geri dengan panggilan apa pun. Itu tidak akan merubah seorang Geri juga, jadi tidak akan ada masalah. Ia pun kembali menyantap makanannya ini. Makanan yang tidak akan ditemukan disini karena memang Kak Joy ternyata membeli bento untuk makan mereka ini.
Beberapa teman sekolahnya sekarang sudah bergabung dengan mereka berdua, begitu pun juga dengan Kak Joy. Mereka sekarang sedang mengobrol banyak hal termasuk dengan bagaimana performance mereka tadi di panggung. Dari mereka semua memang performance Geri yang paling bagus dan sepertinya Geri akan mendapatkan juara pertama dalam lomba kali ini.
"Kayaknya emang Lo deh yang jadi juaranya nanti Ger." ujar Jamila.
"Gua ga yakin sih." jawab Geri karena tadi Anin ikut lomba juga. Sepertinya mereka tidak mendengar saat Anin bernyanyi karena mereka sedang tampil juga di tempat yang berbeda karena mereka kategori band.
"Iya woy, ada yang bagus banget tadi cewek." ujar Malik sekarang. Tadi saja ia tidak mau mendengar suara Anin, tapi setelah tahu suaranya Anin ia sangat terpukau dan sepertinya sampai sekarang pun juga masih terpukau.
"Ah masa sih ada yang bisa ngalahin Geri?" tanya mereka semua karena biasanya Geri selalu menjadi juara satu dimana pun itu berada, tapi ya nanti mereka akan melihat bagaimana keputusan yang ada. Mereka semua sih masih berpikiran bahwa Geri yang akan menjadi juara satunya. Namun entah.
Sementara itu Anin sudah selesai makan dan minum, ia pun langsung mengajak Felly untuk kembali ke tempat acara karena Anin yakin bahwa Geri ada disana sekarang. Dimana lagi Geri akan berada jika tidak disana. Ia pun sudah berjalan dengan penuh semangat. Sebenarnya saat di kantin tadi terdapat beberapa orang yang membicarakannya karena suaranya. Ya, suara saat ia berbicara dengan suara saat ia bernyanyi yang sangat beda sekali.
Namun banyak pujian yang terlontar untuk Anin karena suara emas Anin itu. Sebenarnya ini pertama kalinya Anin ikut ke lomba seperti ini, dari dulu ia tidak mau ikut karena ia ingin meninggalkan musik yang telah mempertemukan dirinya dengan Geri, pasalnya ia juga hilang kontak dengan Geri dan hanya Geri yang mampu membuatnya semangat di bidang ini. Tapi semuanya menjadi berubah kala Felly memaksanya untuk ikut lomba.
"Ayo dong Anin, emangnya Lo ga mau ketemu sama Arka?" tanya Felly.
"Ketemu Arka? Maksudnya Felly gimana?" tanya Anin kepadanya.
"Iya kan Arka tuh suka musik dan dia pasti suka dong ikut lomba-lomba gitu. Kali aja kan nanti kita beruntung bisa ketemu sama Arka. Kalo iya kan bagus banget Nin?" tanya Felly yang sekarang ini sudah mempengaruhi Anin.
Anin tampak berpikir dan ianmerasa bahwa memang benar saja jika hal itu terjadi, kemungkinan besar hal itu bisa terjadi karena memang selama in Anin belum pernah mencoba hal itu. Ia pun kini terlihat sangat bahagia.
"Benar juga ya, ya udah kalo gitu daftarin gua juga." uajr Anin tampak bersemangat dan Felly puj ikutan bersemangat karena ini pertama kalinya ia ikut lomba dan ia bisa mempengaruhi Anin untuk ikut lomba jua bersamanya.
"Oke siap gua bakalan daftarin kita berdua. Kita pasti langsung diterima sekolah buat dijadiin wakil sekolah karena emang ga ada yang suaranya lebih bagus dari kita." ujar Felly kepada Anin dengan sangat bersemangat juga.
Itu lah awal dari kenapa mereka berdua bisa ikut dalam lomba kali ini. Dan ini juga lomba pertama bagi mereka berdua. Mereka memang tidak tahu bagaimana hasilnya tapi semoga saja salah satu dari mereka membawa piala.
Sekarang Anin dan Felly pergi ke tempat acara, Anin langsung mencari keberadaan Geri tapi belum juga ia temukan. Ia jadi bingung sebenarnya kemana perginya Geri karena iantidak menemukan Geri dimana-mana disini.
"Arka dimana sih? Kok dia ga ada? Kemana ya dia?" tanya Anin khawatir.
"Masih di luar kali Nin, tenang nanti juga keliatan." ujar Felly tersebut.
"Iya sih tapi kenapa kok dari tadi ga ketemu loh, padahal gua udah nyari dimana-mana." ujar Anin dengan kesal, tapi kekesalannya surut ketika ia melihat sekitar dan ia melihat ada Geri dengan Malik baru saja masuk.
"Nah itu mereka, akhirnya ketemu sama Arka lagi." ujar Anin yang langsung bersemangat, kini ia setengah berlari menuju ke arah Geri yang mana membuat banyak orang disana menatap ke arah Anin yang berlari.
Mereka sudah mulai menaruh rasa penasaran pada Anin, hal itu dimulai dengan mereka mendengarkan suara Anin yang sangat indah. Lagi pula, Anin juga sangat cantik jadi bisa di bilang dia adalah paket lengkap bagi perempuan. Namun kini mereka melihat Anin yang tampak mendekati Geri, si juara pertama dan segala lomba. Ya, mereka yang sering ikut lomba pasti sangat tahu bahwa jika Geri ikut lomba pasti ia akan selalu menang juara satu.
Langsung saja beberapa kabar pun tersebar, mereka semua mengira bahwa Anin dan Geri berpacaran. Namun saat melihat bagaimana Geri memperlakukan Anin sepertinya itu bukan pacaran tapi mereka berdua terlihat dekat saja. Selain itu mereka menjadi tahu bahwa Anin sangat terlihat menyukai Geri. Mungkin ini adalah cinta Anin yang bertepuk sebelah tangan.
"Arka, akhirnya kita ketemu lagi. Tadi Anin nyari dimana-mana ga ada coba. Dikira udah pergi tapi ternyata belum hehehe." ujar Anin kepada Geri.
"Lo ngapain nyari gua?" tanya Geri kepada Anin meski ia sudah tahu apa jawabannya. Ini semua pasti karena Anin ingin tetap bersama dengan dirinya.
"Ya ga papa, pingin sama Arka aja sih. Btw Arka tadi nyanyinya bagus poll Anin selalu suka sama suara Arka, dari dulu sampai sekarang ga pernah berubah. Selalu sama." ujar Anin kepada Geri tapi Geri hanya diam saja sekarang. Hingga pada akhirnya MC akan mengumumkan juara-juara dalam lomba ini. Semuanya tampak menyimak sekarang, Geri menatap lurus ke depan. Ia penasaran siapa yang akan memenangkan sebagai juara satu umum. Karena sekarang perempuan di dekatnya ini mengikuti lomba ini.
Sementara itu Anin yang berada di samping Geri itu sekarang tidak fokus menatap ke depan melainkan ia sekarang sedang menatap ke arah Geri. Ia selalu tersenyum karena ia bersyukur hari ini ia bisa bertemu dengan Geri.
Arka, gua bersyukur karena kita akhirnya ketemu lagi. Lo buat gua jadi bersemangat lagi sekarang. Apalagi gua bisa lihat Lo terus hari ini. Gua ga tahu apa yang terjadi kalo waktu itu gua nolak ajakan Felly buat ikut lomba ini. Mungkin kita masih belum ketemu. Batin Anin sembari menatap Geri.
"Okay, sekarang juara pertama kategori putri adalah Anin. Silakan untuk Anin naik ke atas panggung." ujar MC tersebut tapi Anin masih diam saja dan ia masih melihat Geri. Hal itu membuat Felly langsung menyadarkan Anin.
"Anin, Lo harus maju woy. Lo juara pertama." ujar Felly tersebut saat ini.
"Hah? Apa? Anin juara pertama? Serius ini?" tanya Anin yang terkejut.
"Iya cepet sana maju." ujar Felly dan Anin mengangguk dengan semangat. Namun sebelum maju ia kini menatap ke arah Geri lebih dahulu.
"Arka nanti waktu di panggung kita foto bareng ya!" ujar Anin yang sudah sangat yakin bahwa Geri akan menjuarai kategori cowok. Geri hanya mengangguk saja sekarang. Anin sudah maju ke depan dan sekarang ini MC sedang mengumumkan juara lelaki, Malik menjadi juara ketiga dan juara pertama seperti biasa adalah Geri. Mereka berdua maju ke depan sekarang.
Kini MC mengumumkan untuk juara umum dan benar saja bahwa Geri menjadi juara pertama dan Anin yang baru satu kali mengikuti lomba seperti ini langsung menjadi juara umum kedua karena suara Anin dan pembawaan Anin memang bagus saya benyanyi tadi. Semuanya tampak perfect juga.
“Arka kita menang bareng. Anin senang banget. Jangan lupa ya nanti kita foto bareng.” ujar Anin kepada Geri dengan penuh semangat.
“Congrats, Anin.” ujar Geri kepada Anin dan Anin pun mengangguk. Ia bahkan sekarang sudah memeluk Geri dengan erat membuat Geri terkejut. Pasalnya ini mereka masih di panggung dan banyak juga yang menatap ke arah mereka. Meskipun ini sudah selesai pengumuman dan pemberian medali serta piala tapi tetap saja masih ramai dengan orang-orang disana.
“Nin, lepasin ini di panggung.” ujar Geri yang tidak ingin ada gosip tentangnya dan Anin karena itu akan sangat melelahkan. Hidupnya saja sudah melelahkan di rumah, ia tak ingin menambah beban hidupnya di luar rumah.
“Ah iya maaf Arka hehehe. Ayo Arka kita foto bareng.” ujar Anin dan Geri pun menurut saja supaya semuanya bisa cepat selesai. Kini mereka sudah selesai berfoto dan Geri langsung turun. Awalnya Anin ingin mengikuti Geri tapi untung saja ada beberapa orang yang masih penasaran dengan Anin. Jadi ini bisa ia manfaatkan untuk pergi dari Anin.