Bambang terus menaiki anak tangga tanpa memedulikan Juleha yang mengikuti di belakangnya. Juleha pun enggan menyapa Bambang. Ia terus saja menekan langkah tanpa berkata apa-apa. Sesampainya di pintu kamar, Bambang pun membuka pintu dan masuk begitu saja tanpa menutup kembali pintu itu. Sementara Juleha masih enggan masuk ke dalam kamar itu. Ia masih merasa asing. “Masuk aja, nggak perlu minta izin. Dari pada nanti aku diomeli mama gara-gara nggak ngizinin kamu masuk ke sini,” seru Bambang, ketus. Juleha hanya bisa menghela napas panjang. Ia pun dengan terpaksa mulai melangkahkan kaki masuk ke kamar yang begitu luas dan mewah itu. “Jangan lupa, tutup kembali pintunya,” seru Bambang lagi tanpa menatap ke arah Juleha. Lagi-lagi, wanita itu hanya bisa menghela napas seraya menahan emosi y