Siang pun menjelang. Juleha merasa tubuhnya sudah terasa sedikit panas. Sinar matahari yang super terang, mulai mengenai kulit tubuhnya. Ternyata ia tidur begitu nyenyak hingga tidak sadar jika mahatari sudah meninggi. Juleha turun dari ayunan gantung itu, meregangkan tangan dan menutupi mulutnya dengan telapak tangan kanan. Ia masih saja menguap. Netranya mulai memerhatikan sekeliling seraya melindungi matanya dari pancaran sinar matahari, menggunakan telapak tangan kiri. Sudah tidak ada siapa-siapa di sana. Bahkan laptop Bambang juga tidak ada. Juleha mulai menciumi ke dua ketiaknya, ada bau yang tidak enak tercium olehnya. Ia pun bergegas turun ke dalam kamar, ingin membersihkan diri. Sesampainya di dalam kamar, Juleha masih tidak menemukan siapa pun. Kamar itu kosong, sementara ja