Pemuda jangkung itu terlihat mendengkus kasar saat melihat mamanya tengah melipat pakaiannya dan memasukannya ke dalam ransel. Tiga hari sudah ia menginap di rumah sakit, dan luka tusukannya pun sudah membaik. Matanya tertuju pada pintu berharap seseorang muncul untuk melihat keadaannya. Seseorang yang sama sekali tidak pernah lagi menjenguknya setelah kejadian salah paham tiga hari yang lalu itu. "Alvaro!" Pekikan Intan membuat pemuda itu menjatuhkan pandangannya pada pintu masuk. Bibirnya menyungging sempurna saat melihat teman-temannya melangkah masuk dan tersenyum riang ke arahnya. Ada Intan, Azzam, Alisa, Kevin dan juga Keyla disana. Melihat gadis yang ia harapkan tidak muncul membuat bibir melengkungnya berubah menjadi satu garis lurus. Pemuda itu menghela nafas pelan merasa terla