Ketiga remaja itu terlihat tengah berjalan beriringan sembari menunggu taxi datang. Alvaro sedari tadi menggeleng heran, merasa ganjal dengan apa yang Azzam utarakan. Rasanya gadis yang Azzam sebutkan namanya itu bukanlah pelaku sebenarnya. Melihat gerak-gerik Alvaro yang masih tidak percaya, Azzam terlihat menghela nafas sembari mendekat pada pemuda jangkung itu. "Lo masih gak percaya sama gue?" Alvaro mendongak kecil, sekilas melirik Azura yang hanya menyimak keduanya dengan kening mengkerut. "Lo tadi kan bilang Keyla punya ayah?" Azzam mengangguk membenarkan, "Setahu gue, Keyla hidup sendiri selama ini. Mamanya meninggal setelah melahirkan Keyla dan papanya hilang entah kemana," Azzam menautkan alis sembari menggigit ujung bibirnya berusaha berpikir. "Dan satu lagi, Keyla sama sekal