Ardam menatap pada gedung hotel yang sudah dibuat seperti apa yang diinginkan oleh Lesya. Memang ini sangat menakjubkan sekali, dia suka dengan selera calon istrinya ini. Tidak pernah salah dan selalu bagus dengan apa yang dibuat oleh dirinya. “Ada yang kurang?” Mata Ardam menatap pada Lesya, lalu dia menggeleng pelan. Tidak ada yang kurang, malahan ini sangat bagus sekali. Ardam mengacak rambut Lesya. Lesya cemberut ketika tangan besar Ardam mengacak rambutnya. Lesya sudah susah payah untuk merapikan rambutnya, malah diberantakan oleh calon suaminya ini. “Kamu jangan berantakin lagi rambut aku! Aku nggak suka!” ucap Lesya cemberut. Ardam yang melihat Lesya yang cemberut merasa sangat lucu sekali, lalu dia menggigit hidung Lesya. Lesya menatap Ardam dan duduk di atas pangkuan Ardam