Pesta pernikahan itu telah usai. Raisel memungut sampah yang ada di dalam ruangan ini, dirinya melihat pada Kania yang berjalan mendekati dirinya, wanita itu menendangnya kasar. Membuat Raisel meringis dengan apa yang dilakukan oleh Kania padanya. “Mam…” panggil Raisel lirih, mengusap kakinya yang ditendang oleh ibu mertuanya. “Sudah aku bilang! Jangan panggil aku Mama! Wanita miskin seperti dirimu, tidak pantas untuk memanggil aku Mama. Panggil aku Nyonya! Saya di sini adalah boss kamu, kau yang bersih membersihkan semua ini. Putraku sudah membayar mahal! Dan masih kotor seperti ini, maka kau akan tahu akibatnya!” ucap Kania menendang tempat sampah yang ada di depan Raisel. Sehingga sampah yang dikumpulkan oleh Raisel sudah berserakan kembali tidak berbentuk, membuat Raisel yang me