Kaisar

2003 Words

"Paul, jangan makan terlalu banyak," kata Mawar, "Nanti kita akan makan siang lagi." Paul mengangguk meski bocah itu masih meraup telur dadar di hadapannya ke dalam mulut begitu rakus. Bocah itu duduk di atas kasur bersama dengan Mawar. Keduanya menikmati sarapan di atas kasur. Sementara di pojok ruangan, Victor menyesap kopinya dalam diam. Mata hijaunya yang tajam selalu diarahkan pada Mawar dan Paul.  "Jadi," Victor bertanya, "Rencanamu adalah menculik anak angkat Count Rozar?"  "Aku butuh untuk berbicara dengannya tanpa pengaruh Count Rozar," lanjut Mawar, "Kupikir Countess Rozar justru akan membantu menutupi penculikannya dalam hal ini." Victor mendecih. "Bukankah kau sudah membuat riasan wajahnya luntur di perjamuan teh? Untuk apa Countess Rozar mau membantumu?" Sebelum Mawar sem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD