"Siap?" tanya Victor. Mawar mengangguk. Victor mulai menggerakkan pinggulnya kembali. Bukannya menarik keluar kejantanannya, ia justru memperdalam dirinya. Tunggu– Mata Mawar membelalak menyadari bahwa selama tadi Victor bahkan belum memasukkan keseluruhan miliknya. "Kau pikir tadi aku sudah memasukkan semuanya?," kata Victor, "Ada alasannya diriku disebut Monster dari Maraina." Pria itu memberi kecupan pada kening Mawar. "Rileks, Mawar," katanya, "Aku akan menjagamu." Entah mengapa, suara Victor memberikan ketenangan pada Mawar. Dan ... membuat Mawar akhirnya rela untuk terhanyut dalam sensasi perasaan yang aneh itu. Mawar masih tidak mengetahui apa sebenarnya nama dari perasaan itu. Namun, ia mempercayai Victor. "Lingkarkan kakimu pada pinggangku," Victor memberi instruksi. "T