163

1305 Words

Lia menarik napas panjang dan kini mulai memberanikan diri untuk membalikan tubuhnya dan menatap lekat wajah Radit yang kini masih menatap Lia dengan tatapan penuh damba. Lia salah tingkah sendiri dan berpura -pura tertawa untuk memecah keheningan suasana yang cukup serius dan pelik itu. Ada gitu, mengungkapkan rasa cinta pada anak SMA denagn penuh keseriusan? Apalagi baru kenal? Rasanya tidak mungkin sekali. Hanya pikiran buruk itu yang kini ada di otak Lia. Tiba -tiba saja Lia jadi tidak percaya dengan Radit. "Lucu," ucap Lia sekenanya setelah tertawanya terasa garing sekali, karena ternyata Radit sama sekali tidak ikut tertawa. Mungkin candaannya kurang receh, atau Lia yang terlalu receh? "Apa yang lucu? Gak ada yang lucu," ucap Radit dengan tegas dan wajahnya sangat serius. "Aneh,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD