217

1383 Words

Suara Rey yang cukup keras dan lantang membuat kedua mata Radit dan Lia membola dan saling menatap lekat. Radit yang baru saja menggapai tangan Lia dan menggenggam erat tangan mungil itu langsung di lepas perlahan. "Heii!! Kamu dengar atau tidak ucapan saya!! Dasar lelaki tidak sopan, di ajak bicara malah didiamkan," ucap Rey semakin keras. Radit berdiri dan membalikna tubuhnya dan kini kedua lelaki itu saling bertatapan. Rey yang menatap Radit bagai semburan api naga dan Radit menatap Rey dengan tatapan yang begitu teduh bagai mendung yang tak menurunkan hujan. "Pah ... Tolong jangan buat Radit bahagia sesaat denagn pertanyaan Papah. Tanpa Papah tanya pun, semuanya akan Radit berikan untuk Lia, se -mu -a -nya," ucap Radit sopan. "Kalau malam ini saya suruh kamu melamar Lia. Kamu sudah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD