When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Tidak ada yang tahu kalau Lia sudah jatuh tersungkur di lantai kamar mandi. Tubuhnya lemah berada dia atas lantai. Radit semakin cemas karena tak ada jawaban dari sang kekasih dan sambungan teelponnya tetap saja masih menyala. Perasaannya campur aduk dan kembali was -was. Pikirannya jadi tak bisa konsentrasi penuh saat menyetir. Radit menekan pedal gas dengan sangat dalam hingga mobil mewah itu terlaju sangat cepat sekali. Tatapan mata Radit tajam ke arah depan, walaupun dadanya masih bergemuruh dan berdegup keras. Satu yang ia pikirkan saat ini hanyalah Lia. Bagaimana kondisi Lia sekarang. Posisi sambungan teleponnya masih menyala, dan di biarkan menyala kalau saja ada orang yang masuk dan berteriak, setidaknya Radit tahu apa yang terjadi. Bagi Rdait, hari ini adalah hari yang kurang b