321

1042 Words

Roger mengangguk paham dan menferti dengan maksud ucpan Rachel barusan. "Tapi alangkah baiknya jika kamu mau menerimaku, Hel," pinta Roger dengan memohon. Rachel tak mau mengulang jawabannya. Keduanya sudah sama-sama dewasa tentu tidak mudah menerima sosok baru didalam hatinya dalam kurun waktu yang begitu singkat. "Aku permisi dulu. Lanjutkan obrolanmu dengan Lio, sahabatmu. Aku tidak cemburu sama sekali. Besok aku akanjemput kamu di klinik dan menjemput Ziel untuk makan malam bersama," pinta Roger membuat jadwal. "Besok?" tanya Rachel memastikan. "Ya, besok," jawab Roger mantap. "Aku tidak bisa, Ger," jawab Rachel melemah. "Aku hanya ingin dekat dengan kamu, Hel. Mnegenal kamu lebih dalam, lalu bis amengenal Ziel juga. Soal jawaban. Pikirkan saja dulu," ucap Roger pada Rachel. "O

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD