When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Clara menatap arah pintu, ada Radit yang tersenyum lebar dengan sangat manis. Kelinci koreaitu semakin keren saja. Langkah Radit begitu santai memasuki ruangan rawat inap Clara. "Radit? Kamu sama siapa?" tanya Clara celingukan. Walaupun Clara tahu, Radit ini jomblo high quality. "Lo ngejek gue, Ra? Udah tahu, cewek idaman gue ternyata punya orang," jawab Radit santai sambil melirik ke arah Rey yang menatap tajam lelaki yang kini akan lebih sering di panggil Papah itu. Radit lebih menggunakan bahasa gaul dan tidak se -formal dulu dengan Clara. Semakin Radit berusaha melupakan Clara, malahan ia semakin tidak bisa melupakan cinta pertamanya itu. Tahu akan terjadi perdebatan yang panjang dari kilatan cahaya mata kedua lelaki yang sejak dulu tidak pernah akur itu. Clara berusaha mengusap le