When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Ada jeda hening sejenak setelah Radit menyapa Rey, Clara dan Lia. Rey sempat melirik Clara yang juga menatap Rey seolah menyuruh suaminya tidak bertindak aneh -aneh dan ingat semua yang sudah di sepakati tadi malam saat berada di ranjang peraduan dan berakhir pada permainan panas yang penuh gairah. Dengan lapang d**a dan berjiwa besar, Rey pun melebarkan senyumnya dan menjawab sapaan Radit. "Haii ... Radit, keponakan Om yang paling ganteng,. Sini duduk dulu, ngopi dulu sama Om," ucap Rey sedikit konyol. Berusaha bisa menerima radit dengan baik tapi hatinya masih sedikit berbulu karena ada kecemburuan. Lia yang mendengar sapaan Papah Rey pada Radit pun langsung menoleh ke arah Papah Rey dengan wajah bengong. Lain halnya Clara yang begitu bangga pada Rey, suaminya karena bisa bersikap man