178

1627 Words

Rey terdiam dari balik pintu kamarnya. Rahangnya mulai mnegeras lagi dan wajahnya berkeringat. Telapak tangannya mengusap kasar wajahnya dan menjambak rambutnya yang masih cepak. Rasanya tidaak ingin berada di kondisi ini. Andai saja masa lalu itu tak pernah membayangi pikirannya, tentu semua tidak akan jadi begini. "Ada apa dengan diriku sebenarnya? Bahkan aku sudah mendapatkan cinta dan hati Clara. Semuanya utuh dan tidak sedikit pun ku lihat ada kecacatan dalam perjalanan rumah tanggaku. Clara yang yang begitu sayang dan tulus serta setia bersamaku. Tapi, aku takut. Aku takut kehilangan Clara, istriku. Kenapa kamu hadir lagi di tengah keluargaku, Radit," umpat Rey kesal. Tubuh Rey luruh begitu saja turun dan terduduk di lantai denan posisi kaki di tekuk allu di peluk dengan kedua tang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD