134

1167 Words

Rey masuk ke dalam ruangan tindakan itu dengan perasaan yang campur aduk. Melihat senyuman Clara yang begitu manis dengan wajahn yang nampak memancarkan penuh kelegaan membuat rasa panik dan khawatir Rey sedikit berkurang. Tubuh Clara masih terkulai lemas dan lemah hanya mengandalkan sisa tenaga yang masih ada, tapi lihatlah, istrinya itu masih tetap terlihat cantik tanpa kurang satu apapun ibarat sayur, Clara tak pernah memberikan rasa hambar sedikit pun. Langkah Rey pelan menuju brankar tempat Clara berbaring. Saat Rey sudah berada di dekat Clara, ia mengecup kening dan pipi istrinya secara bergantian penuh kasih sayang denagn perasaan lega. Tangannya kemudian menggenggam tangan Clara yang terasa masih dingin seperti es. Wajar saja, istrinya baru saja bertarung nyawa untuk melahirkan a

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD