When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Rey masuk ke dalam ruangan tindakan itu dengan perasaan yang campur aduk. Melihat senyuman Clara yang begitu manis dengan wajahn yang nampak memancarkan penuh kelegaan membuat rasa panik dan khawatir Rey sedikit berkurang. Tubuh Clara masih terkulai lemas dan lemah hanya mengandalkan sisa tenaga yang masih ada, tapi lihatlah, istrinya itu masih tetap terlihat cantik tanpa kurang satu apapun ibarat sayur, Clara tak pernah memberikan rasa hambar sedikit pun. Langkah Rey pelan menuju brankar tempat Clara berbaring. Saat Rey sudah berada di dekat Clara, ia mengecup kening dan pipi istrinya secara bergantian penuh kasih sayang denagn perasaan lega. Tangannya kemudian menggenggam tangan Clara yang terasa masih dingin seperti es. Wajar saja, istrinya baru saja bertarung nyawa untuk melahirkan a