170

1408 Words

Radit memegang bundaran setir di mobilnya sambil menatap Lia yang masih terlihat tegang dan sedikit kecewa dengan permintaan Radit barusan. "Kenapa? Kenapa kamu menolakku Lia? Apa kamu malu memiliki kekasih yang sudah tua seperti aku, Lia?" tanya Radit mulai cemas. Radit bahkan tak sanggup mendengar kata -kata penolakan secara halus dari Lia. Lia sendiri tak tahu harus bagaimana bersikap dan seperti apa perasaannya saat ini pada Radit. Jujur saja, Lia hanya kagum dengan sosok Radit, hanya ada sedikit rasa suka karena Radit sosok lelaki yang baik dan peka serta memiliki sifat penyayang seperti Papah Rey. Namun, untuk mencintai seperti layaknya sepasang kekasih sama sekali belum ada dalam pikiran Lia. "Maaf Kak, Li -Lia punya impian sejak kecil. Lia berharap impian Lia itu bisa menjadikan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD