When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Hari ini waktunya Clara dan Rey pergi ke KUA setempat untuk mengurus bukti nikahnya yang belum mereka dapatkan lantaran ada perubahan nama pengantin pria saat akad nikah itu berlangsung. Kedua orang tua Rey sudah kembali ke kota. Rey dan Clara masih ingin menginap sehari semalam dulu sekaligus merapikan barang -barang bawaan Clara yang ingin di bawa pindah ke tempat tinggal barunya nanti. Clara tengah bersiap dan bercermin di depan kaca rias sambil melihat dirinya sendiri dari pantulan kaca tersebut. Tatapannya lekat dan tajam pada dirinya sendiri. Clara tersenyum sendiri, mengingat rentetan kejadian yang ia alamai hingga sampai bisa menikah dengan Pak Rey, si dosen m***m tanpa sengaja karena karma. "Wah, jangan sampai habis nikah, jadi gila," ucap Rey asal bicara saat melihat istrinya