When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Renata duduk terdiam di pojokkan ranjang yang merapat pada dinding. Ia sudah beberapa kali bolak balik ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya hingga mengeluarkan cairan berwarna kuning yang terasa pahit. Kepalanya pening dan berputar. Renata memijat -mijat kepalanya pelan dengan jari -jari tangannya. Ceklek ... Pak Agus masuk dan melemparkan satu kantung platik obat kepada Renata dengan kasar ke atas tempat tidur peraduan mereka setiap malam. Renata menatap ke arah Pak Agus tajam. Dosen pembimbing thesis magisternya itu sudah kepalang candu dengan tubuh Renata yang montok dan seksi. Tubuh yang selalu membuat Pak Agus b*******h menatapnya. "Ini obat apa Pak?" tanya Renata menyelidik. "Kamu hamil kan!! Gugurkan pakai obat itu!! Jangan sampai orang tahu akan hubungan kita!!" uca