28

1129 Words

Rey menatap sendu Clara yang berlari ke arah atas lantai dua mengikuti jejak menghilangnya Clara yang masuk ke dalam kamar tidurnya dan membanting pintu kamar tersebut dengan sangat keras. Brak!! Kedua mata Rey terpejam sekejap dan terbuka lagi saat mendengar pintu tertutup dengan keras. Begini rasanya memperjuangkan seorang gadis yang perlahan mulai ia sukai. Tak hanya menyukai tubuhnya saja tapi juga menyukai semua yang ada pada Clara. Baiknya, sederhananya, lembutnya, cerianya. Semalaman ini Rey mulai kehilangan sosok Clara yang terbiasa ada untuk Rey. "Lho Clara mana?" Ibu baru saja datang membawa kopi dan kue bolu buatannya untuk tamu istimewa yang datang dari jauh. "Ekhemm ... Clara naik ke atas. Sepertinya marah dengan saya. Mungkin Clara sudah tidak mau memaafkan saya," ucap R

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD