When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Siang ini setelah acara makan siang di kediaman Dara, Dimas pun langsung berpamitan pulang pada Rey dan Clara serat Dara. Dimas menganggap pertemuan kali ini adalaha pertemuan yang sangat ia harapkan dan terlihat sakral untuk kemajuan hubungannya bersama Dara. Setelah kepulangan Dimas, Rey dan Clara duduk bersantai di ruang tengah sambil mengajak Dara bicara. Kali ini pembicaraan mereka begitu sangat serius pada Dara selaku orang tua. "Coba Papah mau tanya, hubungan kamau dan Dimas itu memang cuma teman, sahabat, hubungan kakak kelas dan adek kelas, atau hubungan adek kakak ketemu gede atau pacaran?" tuduh Rey kemudian sambil menyeruput kopi hitam yang baru saja di bawakan Clara dari dapur. Clara ikut duduk di samping Rey sambil membuka satu toples dan mengemil beberapa snack kesukaannya