When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Malam ini, Rey masih sibuk bekerja dengan laptopnya. Kali ini Rey tidak bekerja di ruang kerja seperti biasanya. Rey memilih duduk bersandar di sandaran ranjang panasnya dan memangku laptop yang biasa Rey pakai untuk bekerja. Clara masih duduk di depan cermin dan membersihkan wajahnya dengan kapas yang di basahi dengan air pembersih untuk wajah. Clara menatap dirinya di depan kaca yang berukuran sedang itu. Pantulan dirinya terlihat cukup jelas, kalau usia bukan penentu seseorang itu nampak muda dan cantik, tapi uang yang bisa menghalalkan semua keinginan perempuan untuk menuju kesempurnaan yang ada di dalam dirinya, wajah yang cantik dan selalu awet muda, tubuh yang mulus, halus, terawat dan langsing, lalu pakaian yang bagus dan aksesoris mahal sebagai penentu seorang perempuan di lihat