When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Perjalanan pulang menuju ke rumah mereka sebenarnya tidak terlalu jauh dan tidak memakan waktu yang banyak. Tapi, sore ini teasa lama dan jauh. Suasannya juga seperti di neraka, panas tapi bukan api yang membakar. Rey fokus ke jalan, napasnya masih memburu menahan rasa amarah karena cemburu. Sedangkan Clara, ia nampak terlihat santai dan memang seperti tidak terjadi sesuatu apapun. Lio juga terlihat sedang fokus melamun sambil menatap ke arah pemandangan di luar jalan melalui kaca jendela mobil. Lia hanya melirik sekilas dan kembali menatap ke arah depan menatap kedua orang tuanya yang nampak saling diam tak tak bicara sejak keluar dari rumah temannya tadi. "Pah, Kita mau langsung pulang? Sesekali makan di mana gitu? Lia kan laper, tadi belum makan, padahal pengen cicipin kue ulang ta