When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Suara yang di sebelahnya itu adalah Bapak Clara yang baru datang dan menengahi masalah ini. "Reynand Dasiva," ucap Rey merasa lega. Dari pada harus terus berdebat dengan penghulu yang ada di depannya ini. Penghulu itu terdiam sebentar lalu mengangkat wajahnya kembali dan bertanya, "Nama pengantin perempuannya gak ikut di ganti juga?" Bapak Clara melotot kesal ke arah penghulu. "Pengantin perempuannya anak saya!! Namanya tetap Clara Widianto," ucap Bapak Clara dengan suara tegas. "Iya Pak," jawab penghulu itu ketakutan. Ia mencoret nama penganti prianya dan mengganti dengan nama Reynand Dasiva. Rey hanya diam dan menatap penghulu itu dengan Bapak Clara yang kini malah terlibat perdebatan sambil mengingat nama panjang Clara. Oh ... Jadi nama panjangnya itu Clara Widianto. Kira -kira n