When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Radit menatap Novan yang sudah tak berdaya dan jatuh ke lantai kelas. Lia segera berlari menghambur ke arah Radit dan memeluk lelaki itu agar tidak terus menerus memukuli Novan. Beberapa orang tercengang melihat perlakuan Lia, adik kelas yang berani memeluk ketua yayasan sekolah ini termasuk Abigail. "Sudah Kak. Jangan teruskan," ucap Lia spontan saat memeluk tubuh Radit. Radit langsung berhenti memukul Novan dan berdiri tegak merasakan adrenalinnya tiba -tiba naik tapi bukan untuk marah. Sensai pelukan Lia membuat hati Radit kembali tenang dan adem. Radit sedikit menyesali perbuatannya karena secara tidak langsung telah mencontohkan hal yang buruk pada semua siswanya. "Tolong jangan lanjutkan lagi. Kasihan anak orang," ucap Lia kembali dengan suara lembut. Tentu seluruh siswa dalam s